Example 728x250

SRI SULTAN HB X LAKUKAN PROSESI SAKRAL “JEJAK BANON” DALAM PENUTUPAN SEKATEN DI TAHUN DAL

Prosesi "Jejak Banon".(@arf_)

YOGYAKARTA | JurnalisIndependen.co.id – Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat menggelar prosesi penutupan Hajad Dalem Sekaten. Acara ini memperingati Hari Kelahiran Nabi Muhammad SAW. Salah satu prosesi adalah prosesi langka namun sakral, dan hanya dilakukan pada setiap 8 tahun sekali. Kamis (4/9/2025) malam.

Maulid Nabi Muhammad SAW sendiri jatuh pada tanggal 12 Rabiulawal 1447 H atau pada penanggalan jawa jatuh 12 Mulud Dal 1959. Lantaran bertepatan dengan Tahun Dal, terdapat beberapa perbedaan prosesi dengan tahun lainnya.

Sri Sultan Hamengku Bawono X menjalani prosesi sakral Jejak Banon di kompleks Masjid Gedhe Keraton Yogyakarta. Dengan hanya satu hentakan tangan, Sultan merubuhkan tumpukan bata yang menutupi pintu butulan sisi selatan masjid. Bata-bata itu langsung runtuh, menandai prosesi inti Hajad Dalem Sekaten Tahun Dal 1959 Jawa.

KRT. Kusumonegoro.(@arf_)

Dijelaskan oleh KRT Kusumonegoro, dalam filosofi prosesi jejak banon yaitu menggambarkan lahirnya agama Islam yang mendobrak tatanan lama sebelumnya.

“Inilah awal bahwa budaya Jawa atau budaya Islam ini selalu mendobrak tatanan tatanan lama dalam hal-hal yang berkaitan dengan religius,” terang Kanjeng Kusumo.

“Karena Nabi Muhammad SAW juga dikatakan lahir pada tahun Dal. Sehingga ini menjadi cakrawala baru bagi orang Jawa terhadap agama baru masuk ke tanah Jawa,” imbuhnya.

Jejak Banon merupakan prosesi langka yang hanya digelar sekali setiap delapan tahun, saat memasuki Tahun Dal dalam kalender Jawa. Prosesi ini dimaknai sebagai pengingat perjuangan Pangeran Mangkubumi yang dalam sejarah berhasil meloloskan diri dari kepungan musuh selepas salat Jumat di Masjid Gedhe.

Sejak pagi, rangkaian prosesi telah diawali dengan Mbusanani Pusaka di kompleks Kedhaton. Sore harinya, sekitar pukul 18.00 WIB, upacara Bethak digelar di Bangsal Sekar Kedhaton dengan format tertutup. Setelah prosesi Jejak Banon, rangkaian akan ditutup dengan prosesi Kondur Gangsa, yakni gamelan Sekati dikembalikan ke dalam keraton setelah pembagian udhik-udhik oleh Ngarsa Dalem dan GKR Mangkubumi.

Malam ini, prosesi dimulai dengan pembagian udhik-udhik oleh Ngarsa Dalem bersama GKR Mangkubumi, dilanjutkan pembacaan Riwayat Nabi Muhammad SAW. Hajad ditutup dengan Kondur Gangsa, yakni gamelan Sekati dikembalikan ke dalam Keraton.

(Red/Arfian)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *