Example 728x250

MAKI Gelar Doa bersama di Taman Apsari Surabaya untuk Affan Kurniawan Ojol yang Meninggal Dunia Dalam Demontrasi di Jakarta

Jurnalisindependen.co.id | SURABAYA – Duka mendalam menyelimuti keluarga, sahabat, dan masyarakat luas atas meninggalnya Affan Kurniawan, seorang pengemudi ojek online yang tewas dalam demonstrasi di Jakarta, Kamis (28/8/2025). Affan menghembuskan napas terakhir setelah terlindas kendaraan taktis milik Brimob di tengah situasi ricuh.

Sebagai bentuk solidaritas, Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Jawa Timur akan menggelar doa bersama pada Minggu (31/8) pukul 20.00 WIB di Taman Apsari, Surabaya. Acara terbuka untuk umum ini diharapkan menjadi ruang bagi warga untuk mendoakan almarhum sekaligus menjaga suasana kota tetap kondusif.

“Doa bersama ini bukan hanya untuk mendoakan almarhum Affan Kurniawan, tetapi juga menjadi ruang bagi masyarakat untuk menenangkan diri, menjaga hati tetap jernih, dan merawat suasana kota tetap kondusif,” ujar Koordinator Wilayah MAKI Jatim, Heru Satriyo, Jumat (29/8/2025).

Dengan suara bergetar, Heru menyampaikan belasungkawa. “Saya atas nama pribadi mengucapkan turut berduka cita dan menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya. Saya sangat prihatin dan sangat sedih terjadi peristiwa ini,” ucapnya.

MAKI Jatim menegaskan bahwa doa bersama ini bukanlah aksi politik, melainkan penghormatan terakhir bagi seorang warga biasa yang kehilangan nyawa dalam situasi yang semestinya bisa dihindari. Heru mengibaratkan doa sebagai cahaya kecil di tengah gelapnya duka.

“Di tengah gelapnya duka, kami hadir dengan doa. Kami tundukkan kepala, mengadah tangan, memohon kepada Tuhan Yang Maha Pengasih agar setiap air mata yang jatuh, setiap jeritan yang terabaikan, dan setiap jiwa yang terzalimi diberi kekuatan serta tempat yang mulia di sisi-Nya,” tutur Heru.

Taman Apsari dipilih sebagai lokasi doa karena merupakan ruang publik yang kerap menjadi tempat warga menenangkan diri. Doa lintas agama akan digelar dengan kehadiran sejumlah tokoh masyarakat dan komunitas sipil.

“Surabaya adalah rumah bersama. Jangan sampai duka ini menimbulkan perpecahan. Justru dengan doa bersama, kita ingin menguatkan solidaritas antarwarga,” imbuh Heru.

Affan Kurniawan dikenal sebagai sosok sederhana yang menggantungkan hidup dari profesinya sebagai pengemudi ojek online. Kepergiannya meninggalkan luka mendalam, terutama bagi keluarga kecil yang ditinggalkan.
Kematian Affan menambah daftar panjang korban sipil dalam demonstrasi yang berakhir ricuh. Banyak pihak menilai, insiden ini harus menjadi evaluasi serius agar aparat lebih humanis dalam menghadapi aksi massa.

“Melalui doa bersama di Surabaya, kami berharap duka yang ditinggalkan Affan bisa menjadi momentum refleksi bersama. Kami ingin agar ke depan tidak ada lagi nyawa yang terenggut sia-sia. Affan sudah pergi, tapi suaranya tetap hidup dalam doa dan solidaritas kita,” pungkas Heru. (DODY)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *